Cara Merawat Jahitan Setelah Melahirkan agar Cepat Sembuh

Cara Merawat Jahitan Setelah Untuk percepat proses pengobatan jahitan sesudah melahirkan, sekalian memudahkan rasa tidak nyaman dan menghindar kompleksitasnya, Bunda dapat coba cara-cara berikut ini:

1. Kompres dingin tempat cedera jahitan
Bikinlah kompres dingin dari es batu yang dibuntel kain, dan lekatkan kompres itu pada tempat jahitan sepanjang seputar 10 menit. Kerjakan seringkali satu hari. Temperatur dingin dari kompres ini bisa menolong memudahkan lebam dan ngilu pada tempat seputar jahitan. Cara Merawat Jahitan Setelah

Tetapi ingat, beri interval seputar 1 jam saat sebelum tempelkan kompres kembali, dan jauhi mengompres es batu langsung di kulit tanpa penghambat apa saja.
2. Membersihkan cedera sama air hangat dan menjaga masih kering
Supaya cedera tidak infeksi, Bunda disarankan untuk mandi dan bersihkan tempat cedera jahitan sama air hangat suam-suam kuku tiap hari. Tetapi, yakinkan tempat itu betul-betul kering sesudahnya. Disamping itu, yakinkan air yang dipakai tidak begitu panas.
Untuk keringkan cedera sesudah dibikin bersih, Bunda dapat menepuk-nepuknya perlahan-lahan dengan kain atau handuk yang lembut sampai kering, atau memakai hair dryer. Jika Bunda memakai hair dryer, yakinkan alat disetel pada temperatur dan kemampuan rendah, dan beri jarak seputar 20 cm dari kulit vagina.
3. Pakai air hangat saat buang air kecil
Saat buang air kecil, tempat jahitan kemungkinan berasa perih. Supaya tidak begitu perih, Bunda dapat membersihkan tempat vagina sama air hangat sekalian buang air kecil. Kecuali kurangi rasa perih, bilasan air hangat itu dapat bersihkan tempat jahitan.
Tempat untuk menyemprotkan air hangat dapat berbentuk botol plastik atau gelas. Penting untuk pastikan tempat pada kondisi bersih. Janganlah lupa, keringkan vagina sesudahnya dengan tisu dari depan ke belakang, untuk menahan infeksi.
4. Menjaga kebersihan tangan
Selalu bersihkan tangan dengan sabun atau pencuci antibakteri saat sebelum bersihkan tempat vagina dan perineum, terhitung saat mandi, menukar pembalut, dan buang air kecil atau bab. Ini penting untuk menghindar infeksi.
5. Tukar pembalut secara periodik
Ibu yang baru melahirkan perlu rajin menukar pembalut, yakni seputar 2-4 jam sekali sepanjang pendarahan nifas berjalan. Ini penting supaya jahitan di vagina terlepas dari infeksi dan cepat pulih.
Tipe pembalut yang memberikan kesan dingin bisa dipakai, tetapi yakinkan produk tidak memakai pewangi, memiliki sifat hipoalergenik (tidak memunculkan alergi), dan mempunyai pH imbang. Pemakaian tampon seharusnya dijauhi sepanjang 6 minggu awal sesudah melahirkan.
7. Memperbanyak konsumsi serat
Ibu yang baru melahirkan umumnya memang tidak bab sepanjang sekian hari. Tetapi jika Bunda tidak berhati-hati, keadaan ini dapat bersambung jadi sembelit. Untuk menghindarinya, makanlah makanan memiliki serat, seperti buah dan sayur, dan memperbanyak minum air putih.