Peran dan Dampak Karbon Dioksida terhadap Tubuh Manusia

Peran dan Dampak Karbon Di Indonesia, malaria adalah penyakit epidemis, khususnya di Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Papua, Papua Barat, dan di beberapa daerah Kalimantan dan Sumatra. Karena itu, beberapa orang yang akan melancong ke daearah itu disarankan untuk konsumsi obat pencegah malaria.

Berikut Obat untuk Menahan Malaria
Untuk orang yang tinggal di wilayah dengan kasus penyakit malaria yang jarang-jarang dan pengin bertandang ke wilayah epidemik penyakit ini, obat pencegah malaria harus diminum sepanjang 4-8 minggu. Diawali dari 1 minggu saat sebelum ke tempat beresiko tinggi malaria, sampai empat minggu sepulangnya. Obat harus diminum tiap hari pada pukul yang serupa, terhitung sepanjang tinggal di wilayah epidemik. Peran dan Dampak Karbon

Di bawah ini ialah beberapa macam obat pencegah malaria dan langkah memakainya:

1. Atovaquone/proguanil
Obat ini ialah obat pencegah malaria yang terbaru, dan efisien menantang P. falciparum. Atovaquone/proguanil pas dipakai untuk Anda yang akan melancong dalam kurun waktu dekat, sebab bisa dipakai 1-2 hari saat sebelum melancong sampai 7 hari sepulangnya.

Efek obat ini ialah ngilu perut, mual, dan muntah, tetapi jarang ada. Atovaquone/proguanil jangan dipakai wanita hamil, menyusui, dan pasien masalah ginjal.
2. Doksisiklin
Obat ini dikenali efisien menantang P. falciparum, dan dipakai mulai 1-2 hari saat sebelum melancong sampai empat minggu sepulangnya dari wilayah epidemik malaria. Efeknya dapat berbentuk masalah pencernaan, gatal di kulit, sakit di kepala, mulut kering, dan keputihan pada wanita.
Doksisiklin tidak disarankan untuk beberapa anak di bawah 8 tahun sebab bisa mempengaruhi perkembangan tulang dan mengganti warna susunan gigi. Lama pemberian obat ini ialah optimal enam bulan.
Jumlahiklin bisa memunculkan iritasi pada tenggorokan. Karena itu, disarankan untuk perbanyak minum air putih saat konsumsi obat ini, dan seharusnya obat tidak diminum mendekati tidur. Disamping itu, jumlahiklin mengakibatkan kulit lebih peka pada cahaya matahari.
3. Meflokuin
Obat ini bisa dipakai pada ibu hamil di trimester dua dan tiga, dan bayi berumur di atas tiga bulan. Meflokuin dimakan dimulai dari satu minggu saat sebelum melancong sampai empat minggu sepulangnya.
Efek obat ini ialah halusinasi, insomnia, dan kejang. Meflokuin tidak disarankan untuk pasien dengan penyakit jantung atau masalah psikis, seperti stres dan masalah kuatir.
4. Klorokuin
Obat ini cuman dimakan satu minggu sekali, dan bisa dipakai oleh beberapa anak dan ibu hamil di semua trimester. Klorokuin diminum 1-2 minggu saat sebelum melancong sampai empat minggu sepulangnya.
Efek yang bisa tampil karena pemakaian obat ini ialah penglihatan buram, telinga berdenging, dan pengurangan pendengaran. Sekarang ini, klorokuin jarang-jarang dipakai sebab banyak P. falciparum yang telah tahan pada obat ini.
5. Primakuin
Obat ini bagus untuk menahan P. vivax atau P. falciparum, dan bisa diberi pada beberapa anak, tetapi tidak pada wanita hamil. Primakuin dimakan 1-2 hari saat sebelum melancong sampai 7 hari sepulangnya. Efek yang kemungkinan terjadi ialah masalah pencernaan, seperti ngilu perut dan mual dan muntah. Pada pasien penyakit defisiensi G6PD, obat ini bisa mengakibatkan anemia hemolitik.